Nilai tukar rupiah tercatat berada di posisi Rp14.045 per dolar Amerika Serikat (AS)
pada perdagangan pasar spot Kamis (20/2) pagi. Angka itu melemah tipis
0,01 persen dibanding penutupan pada Rabu (20/2) yakni Rp14.044 per
dolar AS.
Pagi hari ini, sebagian mata uang Asia
terlihat menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang tercatat menguat 0,17
persen, begitu pula dengan peso Filipina dan dolar Hong Kong yang
masing-masing menguat 0,04 persen dan 0,01 persen. Dolar Singapura juga
terlihat menguat 0,03 persen pada hari ini.
Namun, beberapa mata
uang Asia juga terlihat melemah bersama Indonesia. Baht Thailand,
contohnya, kini melemah 0,03 persen. Kemudian, won Korea Selatan juga
harus mengalah terhadap dolar AS dengan pelemahan di angka 0,08 persen.
Di sisi lain, ringgit Malaysia terlihat tidak bergerak terhadap dolar
AS.
Mata uang negara maju malah menunjukkan penguatan,
seperti dolar Australia yang menguat 0,46 persen dan euro yang menguat
0,06 persen. Namun, poundsterling Inggris terlihat melemah 0,05 persen
pada pagi hari ini.
Namun, rupiah bisa kembali terangkat
setelah Bank Indonesia mengumumkan kebijakan suku bunga acuan di dalam
Rapat Dewan Gubernur yang akan berlangsung hari ini. Untuk itu, Faisyal
memperkirakan rupiah akan ada di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.075 per
dolar AS pada hari ini.
Memang sebelum rilis BI, akan ada
pelemahan gara-gara pertemuan FOMC. Sentimen lain seperti negosiasi
perang dagang juga masih berpengaruh karena pasar dalam kondisi wait and
see